21 February 2016

Perbedaan Oli Mineral, Oli Sintetis dan Oli Semi Sintetis

Seperti yang sahabat Subaru Bali ketahui, oli mesin kendaraan bermotor dapat dibagi menjadi 3 (tiga} jenis, yaitu Oli Mineral dan Oli Sintetik dan dalam perkembangannya kedua jenis oli ini digabung sehingga muncul istilah Oli Semi Sintetik.

Perbedaan Oli Mineral, Oli Sintetis dan Oli Semi Sintetis

1). Oli Sintetik
Oli sintetis terbuat dari bahan yang diolah secara kimiawi (rekayasa kimia) dan bukan hasil dari penyulingan minyak bumi. bahan kimia yang biasa digunakan adalah Poly Ester (ester asam berbasa dua); Phosphate Ester (ester organo fosfat); Polyglycol (glicol-polialkilena); dan PAO (Poly Alpha Olefin).PAO diproses dari gas alam atau oli mineral.

 Proses pembuatan base oil (bahan dasar oli) pada oli Sintetik
1). Gas alam => di distilasi (menghasilakan gas cair)
2). Oli mineral => distilasi (menghasilkan gas oil dan Napthane) 

     kemudian hasil proses destilasi tsb diproses   lagi pada
3}. Ethylene Cracking Plant, kemudian diproses lagi pada
4). Lincar Alpha Olefins Plant; kemudian diproses lagi pada
5). Polyalphaolefins Polymerization Plant
     sehingga menghasilkan PAO Base Stock (Bahan dasar oli).


Dengan bahan sintetis ini dan ditambah dengan additive (bahan tambahan oli), membuat daya lumasnya lebih baik dan menjaga komponen mesin dari keausan. oli inipun mampu bekerja optimal pada suhu kerja tinggi dan juga tidak menimbulkan banyak kerak (kerak di mesin bisa disebabkan oli yg dipakai masih mengandung kadar air tinggi). Oli full synthetic terbuat dari 100% bahan additive, sehingga cocok untuk dipakai balap yang mesinnya dipacu terus menerus pada RPM tinggi. misal: produk motor up (additive oli)

Sedangkan oli semi sintetis, bahan dasarnya adalah paduan dari oli mineral (minyak bumi) dan oli sintetis dengan prosentase tertentu untuk meningkatkan kemampuan dari oli mineralnya (jadi agar kemampuanya meningkat oli mineral dicampur dengan sintetis).

Additive oli antara lain:
1. Surface Protector: Anti Wear, corrosion & Rust Inhibitors, Deterjent dan Dispersan, friction modifier 
    (anti selip kopling utk spd motor)
2. Lubricant Protector: anti oxidants, metal de-activator.
3. Oil performance modifier: Pour point depresants, seal swell agents, viscosity index improvers, anti foam.


Kelebihan sintetis: untuk performa tinggi (balap), awet (masa ganti oli diatas 10.000km), tidak menimbulkan banyak kerak di mesin, tahan temperatur tinggi , suara mesin lebih halus, mesin jadi awet.
Interval penggantian oli sintetik bisa lebih lama, dikarenakan pembentukan senyawa lumpur dapat dikurangi. Dengan proses seperti itu harga minyak sintetik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan minyak mineral.

Perhatian: tidak semua oli berlabel synthetic, ada juga oli mineral yg kemampuanya setara dengan synthetic (yang sudah diproses melalui hydro cracking, sehingga base oilnya sudah setara base oil grup IV (semua oli sintetis masuk kategori grup IV). Contohnya: beberapa produk dari: chevron, exel paralubes/gabungan penzoil-quaker state & conoco, petroCanada, exxon-Mobil & motiva/gabungan shell & aramco).

kekurangan sintetis: harga lebih mahal dari oli mineral, Sesuai dengan kinerjanya yang tinggi, Harga oli sintetik, bisa saja tiga kali oli mineral, tergantung spesifikasi atau rentang viskositasnya. Oli sintetik dengan rentang viskositas SAE 0W-60, harga per galon atau 4 liter bisa saja mencapai Rp 1,2 juta. Namun SAE tersebut sangat langka dan digunakan secara khusus. Kini rentang viskositas yang mulai banyak digunakan adalah SAE 5W-30 dan 10W-40.

Oli jenis ini tidak cocok untuk mesin-mesin berteknologi lama (> th 1990an), tidak cocok untuk sepeda motor (kecuali motor matic: mio, spin, vario) yang menggunakan kopling tipe basah (kampas dan plat kopling terendam oli) karena dapat mengakibatkan selip (kebanyakan oli sintetis di desain untuk mobil, jadi tanpa ada friction modifier additive).

Pada base oil sintetis, memiliki keunggulan masa penggunaan jauh lebih lama dibanding oli mineral.
Biasanya oli sintetik memiliki nilai SAE yang rendah, alias lebih encer. Karenanya, oli sintetis tidak direkomendasikan untuk digunakan pada mesin model lama.Bila digunakan sesuai spesifikasi, oli sintetis dapat memperpanjang interval penggantian oli mesin. Juga mengurangi keausan dalam mesin, serta mengurangi tumpukan senyawa lumpur dalam mesin dan memperpanjang usia mesin

Perbedaan Oli Mineral, Oli Sintetis dan Oli Semi Sintetis


  2) Oli Semi-Sintetis
Oli semi-sintetik atau synthetic blend oil.  Ini adalah istilah baru untuk oli semi-sintetik. Ini adalah campuran antara oli mineral dengan sintetik (berarti mineral dan sintetik bisa dicampur). Umumnya, kadar bahan oli sintetik yang dikandung pada oli semi-sintetik sekitar 10–25 persen. Dalam hal ini, untuk mineral yang digunakan bisa saja salah satu dari tiga yang disebutkan di atas, konvensional, highly refined dan ultra-refine!

Kelebihan oli semi sintetis: Harga lebih murah dari sintetis dan kualitas lebih baik dari mineral, bisa untuk sepeda motor (karena bahannya tidak murni sintetis), bisa dipakai untuk teknologi mesin kuno.


Perbedaan Oli Mineral, Oli Sintetis dan Oli Semi Sintetis

3). Oli Mineral
Teknologi oli mineral juga terus berkembang, terutama proses pembuatannya bahan dasarnya. Alhasil, kualitasnya juga makin baik. Salah satu produsen oli dan minyak terkenal di dunia, membagi oli mineral pada tiga kategori, yaitu, mineral konvensional yang berasal dari minyak mentah, oli mineral dengan hydroproses (highly refined) dan oli mineral yang dibuat dengan hidroproses yang lebih rumit (ultra-refined).

Kendati demikian, kinerja oli mineral belum bisa mengalahkan oli sintetik. Pasalnya, ukuran molekul oli mineral berbeda-beda atau tidak konsisten. Hal ini menyebabkan oli mineral mengandung kotoran dengan kadar cukup tinggi. Akibat selanjutnya, daya tahannya saat digunakan, terutama pengaruh panas, oksidasi dan gesekan, lebih pendek dibandingkan oli sintetik.

Nah,demikian info yang bisa saya berikan, sekarang terserah anda mau menggunaan oli yang mana. Namun untuk semua kendaraan Subaru tahun 2012 ke atas disarankan menggunaan oli sintetik dengan rentang SAE 0W-20, 5W-30 atau 5W-40.

Pustaka : https://id.answers.yahoo.com

Berlangganan via email

0 komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Post a Comment

Terima Kasih Sudah Berkunjung Ke Blog "Subaru Bali" Silakan Tulis Pertanyaan dan Komentar Anda di sini.
(Thanks for Visit To My Blog " Subaru Bali " Please Write your questions and comments here)

loading...